Selasa, 19 Maret 2013

RPL Pertemuan 2 Spiral

e. MODEL SPIRAL

Model spiral (spiral model) yang pada awalnya diusulkan oleh Boehm adalah model proses perangkat lunak yang evolusioner yang merangkai sifat iteratif dari prototipe dengan cara kontrol dan aspek sistematis dari model sekuensial linier. Di dalam model spiral, perangkat lunak dikembangkan di dalam suatu deretan pertambahan.
Selama awal iterasi, rilis inkremental bisa merupakan sebuah model atau prototipe kertas. Selama iterasi berikutnya, sedikit demi sedikit dihasilkan versi sistem rekayasa yang lebih lengkap.
    Model spiral dibagi menjadi sejumlah aktifitas kerangka kerja, disebut juga wilayah tugas, diantara tiga sampai enam wilayah tugas :
  • Komunikasi pelanggan, tugas-tugas yang dibutuhkan utnuk membangun
    komunikasi yang efektif diantara pengembang dan pelanggan.
  • Perencanaan, tugas-tugas yang dibutuhkan untuk mendefinisikan sumber-
    sumber daya, ketepatan waktu, dan proyek informasi lain yang berhubungan.
  • Analisis resiko, tugas-tugas yang dibutuhkan untuk menaksir resiko-resiko, baik
    manajemen maupun teknis.
  • Perekayasaan, tugas-tugas yang dibutuhkan untuk membangun satu atau lebih
    representasi dari aplikasi tersebut.
  • Konstruksi dan peluncuran, tugas-tugas yang dibutuhkan untuk mengkonstruksi,
    menguji, memasang (instal) dan memberikan pelayanan kepada pemakai
    (contohnya pelatihan dan dokumentasi).
  • Evaluasi pelanggan, tugas-tugas yang dibutuhkan untuk memperoleh umpan
    balik dari pelanggan dengan didasarkan pada evaluasi representasi perangkat
    lunak, yang dibuat selama masa perekayasaan, dan diimplementasikan selama
    pemasangan.
Model spiral menjadi sebuah pendekatan yang realistis bagi perkembangan system dan perangkat lunak skala besar. Karena perangkat lunak terus bekerja selama proses bergerak, pengembang dan pemakai memahami dan bereaksi lebih baik terhadap resiko dari setiap tingkat evolusi. Model spiral menggunakan prototipe sebagai mekanisme pengurangan resiko. Tetapi yang lebih penting lagi,
model spiral memungkinkan pengembang menggunakan pendekatan prototipe pada setiap keadaan di dalam evolusi produk. Model spiral menjaga pendekatan langkah demi langkah secara sistematik seperti yang diusulkan oleh siklus kehidupan klasik, tetapi memasukkannya ke dalam kerangka kerja iterative yang secara realistis merefleksikan dunia nyata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar