Prototype adalah sebuah Javascript Framework yang dibuat untuk lebih memudahkan proses dalam membangun aplikasi berbasis web.
Paradigma
dari metode prototyping adalah sistem informasi yang menggambarkan
hal-hal penting dari sistem informasi yang akan datang. Prototipe sistem
informasi bukanlah merupakan sesuatu yang lengkap, tetapi sesuatu yang
harus dimodifikasi kembali, dikembangkan, ditambahkan atau digabungkan
dengan sistem informasi yang lain bila perlu.
Model
ini digunakan jika customer tidak menjelaskan detail kebutuhan input,
proses atau output, sehingga developer tidak dapat memastikan algoritma
yang akan dipakai, kesesuaian sistem operasi atau bentuk user interface.
Prototyping model dimulai dengan mendengarkan kebutuhan user. Engineer
dan customer bertemu dan menentukan semua tujuan software dan menentukan
kebutuhan-kebutuhan. Developer kemudian membangun prototype dan user
menguji coba prototype untuk memberikan feedback. Prototype dapat
dijalankan sebagai sistem yang pertama. User bisa mendapatkan pengertian
dari sistem yang sesungguhnya dan developer dapat membangun sistem
dengan segera. Kekurangan : kontrak akan merugikan, dirugikan oleh
keinginan customer yang meminta penambahan-penambahan. Kelebihan : akan
mengurangi waktu pembuatan program, kebutuhan customer akan lebih
terpenuhi dengan baik, jika kebutuhannya belum jelas, maka dengan
prototype akan lebih menguntungkan.
- Empat langkah yang menjadi karakteristik metode Prototyping yaitu
1. Pemilihan fungsi
=> Mengacu
pada pemilahan fungsi yang harus ditampilkan oleh prototyping.
Pemilahan harus selalu dilakukan berdasarkan pada tugas-tugas yang
relevan yang sesuai dengan contoh kasus yang akan diperagakan
2. Penyusunan Sistem Informasi
=> Bertujuan untuk memenuhi permintaan akan tersedianya prototype
3. Evaluasi
4. Penggunaan Selanjutnya
Tahapan-tahapan Prototyping
1. Pengumpulan
kebutuhan : Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format
seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis
besar sistem yang akan dibuat.
2. Membangun
prototyping : Membangun prototyping dengan membuat perancangan
sementara yang berfokus pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan
membuat input dan format output)
3. Evaluasi
prototyping : Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping
yang sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginann pelanggan. Jika sudah
sesuai maka langkah 4 akan diambil. Jika tidak prototyping direvisi
dengan mengulangu langkah 1, 2 , dan 3.
4. Mengkodekan sistem : Dalam tahap ini prototyping yang sudah di sepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai
5. Menguji
sistem : Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap
pakai, harus dites dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan
dengan White Box, Black Box, Basis Path, pengujian arsitektur dan
lain-lain
6. Evaluasi
Sistem : Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah
sesuai dengan yang diharapkan . Jika ya, langkah 7 dilakukan; jika
tidak, ulangi langkah 4 dan 5.
7. Menggunakan sistem : Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan.
Jenis-jenis Prototyping
- Feasibility prototyping – digunakan untuk menguji kelayakan dari teknologi yang akan digunakan untuk system informasi yang akan disusun.
- Requirement prototyping – digunakan untuk mengetahui kebutuhan aktivitas bisnis user.
- Desain Prototyping - digunakan untuk mendorong perancangan system informasi yang akan digunakan.
- Implementation prototyping – merupakan lanjytan dari rancangan protipe, prototype ini langsung disusun sebagai suatu system informasi yang akan digunakan.
Teknik-teknik Prototyping meliputi
1. Perancangan Mode
2. Perancangan Dialog
3. Simulasi
Keunggulan dan Kelemahan Prototyping
Keunggulan Prototyping :
1. End user dapat berpartisipasi aktif
2. Penentuan kebutuhan lebih mudah diwujudkan
3. Mempersingkat waktu pengembangan SI
1. Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan
2. Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan pelanggan
3. Pelanggan berperan aktif dalam pengembangan sistem
4. Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem
5. Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa yang diharapkannya.
Kelemahan Prototyping :
1. Proses analisis dan perancangan terlalu singkat
2. Mengesampingkan alternatif pemecahan masalah
3. Bisanya kurang fleksible dalam mengahadapi perubahan
4. Prototype yang dihasilkan tidak selamanya mudah dirubah
5. Prototype terlalu cepat selesai
terimakasih, tuisannya sangat bermanfaat
BalasHapusMy blog